Rumit
Sering kali aku mendapat pertanyaan, "kamu kenapa mau jadi muslim?" "bukan nya di Islam aturan nya banyak banget ya?" "kok kamu mau sih masuk agama yang banyak aturan?" dan lain sebagainya. Mungkin buat kebanyakan orang, Islam tuh agama yang strict. Tapi bukan kah tiap agama punya aturan nya masing masing? Tergantung kita nya gimana? Buat ku, Islam itu gak serumit yang orang orang pikir. Di umur 20 tahun ku ini, aku memang belum banyak mendalami tentang ilmu agama ku sendiri. Aku terlahir sebagai muslim dan hanya menjalani apa yang orang tua suruh. Mulai dari hal kecil, memakai kerudung, itu berawal dari suruhan. Mengapa aku harus pakai kerudung? Belum lagi panas nya, keringetan, dan harus pakai baju yang tertutup. Bukan kah itu berat? Ya, itu berat. Belum lagi komitmen sama Allah Swt., menjalankan sesuatu yang dihalalkan oleh Allah Swt., dan menjauhi laranganNya. Bersikap sebagai muslimah sewajarnya. Menurut ku, itu bukan hal yang mudah. Tapi bukan berarti itu menjadikan Islam sebagai agama yang rumit. Justru karena kerumitan itu, karena kesusahan itu, tersimpan kemudahan dibaliknya. Allah Swt. gak bakal nyuruh sesuatu untuk umatnya tanpa alasan dibelakangnya. Allah Swt. nyuruh umatNya perempuan nya untuk menutup aurat setelah ia baligh agar terhindar dari kejadian negatif yang menimpanya. Nikmat bukan? Allah Swt. sayang pada umatNya dan Dia gak bakal menyusahkan kita. Apa yang mudah untuk kita belum berarti itu baik, dan jika kita diberi kesulitan insya Allah itu nanti nya akan menjadi hal yang baik untuk kita. Karena Allah Swt. menguji umatNya sesuai dengan kesanggupanNya. Aku pun masih tahap belajar mendalami agama ku sendiri, yang mungkin masih banyak banget yang belum aku ketahui. Ibarat buah apel, posisi ku masih di kulit terluar dan jauh dari bijinya. Kok telat baru belajar nya di umur 20 tahun? Bukan kah gak ada kata telat jika ingin belajar? Semoga postingan ku ini bisa membawa manfaat untuk siapa pun yang membaca nya. Insya Allah ini langkah awal ku untuk behijrah.
Jena, Germany
31 Desember 2017
Jena, Germany
31 Desember 2017
Komentar
Posting Komentar